Sabtu, 22 Januari 2011

Perlawanan Thomas Matulessi atau Pattimura (1817)

 


















Thomas Matulessi dilahirkan di Haria, pulau Saparua Maluku pada tahun 1783. ia lebih dikenal dengan nama Kapiten Pattimura. Pada masa pemerintahan Inggris Pattimura masuk dinas militer berpangkat Sersan.
Pada tahun 1816 Belanda kembali menguasai Maluku. Pemerintahan Belanda memperlakukan rakyat Maluku dengan kejam dan sewenang-wenang. Mereka dibebani untuk mengumpulksn kopi, ikan asin, dan dipaksa untuk kerja rodi. Hasil rempah-rempah harus diserahkan kepada Belanda, akibatnya rakyat menjadi sengsara.
Belanda mengangkat Van Den Berg menjadi Residen Saparua dan menempatkan serdadu-serdadu di Benteng pertahanannya yang bernama Duurstede.
Atas tindakan-tindakan Belanda itu rakyat Maluku bangkit untuk memberontak. Merka berjuang di bawah pimpinan Pattimura yang dibantu oleh Anthonie Rhebok, Lucas Latumahira, Thomas Pattiwael, dan Christina Marta Tiahahu.
Pada tanggal 14 Mei 1817 Pattimura mulai memimpin penyerangan dengan membakar perahu-perahu dan Pos Pelabuhan Porto. Kemudian pada tanggal 16 Mei 1817 menyerbu Benteng Duurstede, kekuatan Belanda dapat dilumpuhkan dan Van Den Berg mati terbunuh.  Kemudian Belanda mengirim pasukannya dari Ambon di bawah pimpinan Mayor Butjes.
Pada tanggal 25 Mei 1817 Pasukan Pattimura menyerang dan dan menghancurkan pasukan Butjes, kemudian menyerang Benteng Zeelandia di pulau Horuku.
Untuk mengalahkan pasukan Pattimura pada bulan November 1817 Belanda mendatangkan pasukan dari Batavia yang dipimpin oleh Laksamana Muda Buykes. Kemudian melancarkan serangan besar-besaran. Karena kekuatan yang tidak seimbang, kedudukan pejuang Maluku terdesak. Akhirnya Pattimura dan para pejuang lainnya ditangkap.
Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di depan benteng Victoria Ambon. Sebelum hukuman gantung dilakukan Pattimura berkata “Pattimura akan mati, tetapi Pattimura-Pattimura muda akan bangkit"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar